Sabtu, 10 Desember 2016

Alfred Bernhard Nobel: Penemu Dinamit, Pengusaha, Dermawan


PENEMU DINAMIT. Namanya begitu fenomenal, baik sebagai penemu dinamit, maupun sebagai dermawan yang dalam wasiatnya mewakafkan hartanya untuk memberi Penghargaan Nobel. Dialah Alfred Bernhard Nobel, pria kelahiran Stockholm, 21 Oktober 1833, yang meninggal dunia di San Remo, Italia, 10 Desember 1896, pada umur 63 tahun. (int)

Selasa, 21 April 2015

Jangan Pernah Takut Miskin Kalau untuk Muhammadiyah



Ber-Muhammadiyah selama puluhan tahun, mendapat amanah sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tana Toraja, mendapat kepercayaan sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, dan ditunjuk sebagai Ketua Umum Panitia Penerima Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah. Begitulah perjalanan Haji Muhammad Yunus Kadir di Muhammadiyah. (Foto: Husni Yunus)

Selasa, 18 November 2014

Masjid Tua Katangka dan Makam Raja Gowa



CAGAR BUDAYA. Sebuah papan nama yang sudah cukup tua masih berdiri di area Masjid Tua Al-Hilal Katangka, Gowa. Meskipun papannya sudah cukup tua, tetapi tulisan "Benda Cagar Budaya Makam dan Mesjid Kuno Katangka" masih jelas terbaca. Foto ini diabadikan pada Sabtu, 1 November 2014. (Foto: Asnawin)

Kamis, 22 Mei 2014

Duka di Hari Penamatan Siswa MAN 2 Model Makassar


BERDUKA. Wulan ingin membanggakan ibundanya yang telah merawat dan membesarkan ia sejak kecil seorang diri. Ayah Wulan telah lama tiada, sehingga ibunda Wulan harus bekerja keras untuk membesarkan Wulan sendiri. Karena itulah, sejak kecil Wulan telah dekat dengan ibundanya itu. (dok. pribadi)

Selasa, 18 Februari 2014

JEMAAH SATU GEREJA MASUK ISLAM

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.
Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!”